Cara Pembuatan Silase Jerami Padi Pakan Ternak yang Bergizi

h

Cara pembuatan silase jerami padi adalah salah satu cara efektif untuk mengawetkan pakan ternak, terutama saat musim kemarau.

Dengan membuat silase, Anda dapat memastikan ketersediaan pakan berkualitas tinggi untuk ternak Anda sepanjang tahun.

Mari kita bahas langkah-langkah pembuatan silase jerami padi secara detail.

Kita membutuhkan bahan-bahan berikut ini:

  • Jerami padi: Pastikan jerami kering dan bersih.
  • EM4 (Effective Microorganisms 4): Bakteri baik yang akan membantu proses fermentasi.
  • Molases (tetes tebu): Sumber energi untuk bakteri.
  • Air bersih: Untuk meratakan kelembapan jerami.
  • Wadah fermentasi: Bisa berupa silo, drum plastik, atau kantong plastik besar.

Kita membutuhkan alat-alat berikut ini:

  • Pisau atau mesin pencacah: Untuk memotong jerami.
  • Ember: Untuk mencampur bahan.
  • Sekop: Untuk memasukkan jerami ke dalam wadah fermentasi.
  • Plastik: Untuk menutup wadah fermentasi.

Langkah-langkah Pembuatan Silase Jerami Padi:

  1. Potong Jerami:

Potong jerami menjadi potongan-potongan kecil sekitar 2-5 cm. Potongan yang lebih kecil akan mempercepat proses fermentasi.

  • Campurkan Bahan:

Campurkan jerami yang sudah dipotong dengan molases dan EM4. Aduk rata hingga semua bagian jerami terlumuri.

Perbandingan yang umum digunakan adalah 100 kg jerami: 3 kg molases: 1 liter EM4.

  • Padatkan Jerami:

Masukkan campuran jerami ke dalam wadah fermentasi. Padatkan dengan kuat agar tidak ada ruang kosong yang bisa dimasuki udara.

Udara dapat menghambat proses fermentasi dan menyebabkan pembusukan.

  • Tutup Rapat:

Tutup wadah fermentasi dengan rapat menggunakan plastik. Pastikan tidak ada celah yang memungkinkan udara masuk.

  • Fermentasi:

Biarkan fermentasi berlangsung selama 3-4 minggu. Selama proses fermentasi, suhu di dalam wadah akan meningkat dan menghasilkan gas.

Ini adalah tanda bahwa proses fermentasi berjalan dengan baik.

  • Penyimpanan:

Setelah proses fermentasi selesai, silase siap digunakan. Simpan silase di tempat yang kering dan sejuk.

Spesifikasi Silase yang Baik:

  • Warna: Hijau kecoklatan, tidak terlalu gelap atau terlalu terang.
  • Bau: Harum khas fermentasi, tidak berbau busuk atau apek.
  • Tekstur: Lembap, padat, dan tidak berair.
  • pH: Idealnya sekitar 4-5.

Manfaat Silase Jerami Padi:

  • Cadangan Pakan:

Silase dapat menjadi cadangan pakan saat musim kemarau atau saat pasokan hijauan terbatas.

  • Meningkatkan Kualitas Nutrisi:

Proses fermentasi dapat meningkatkan kecernaan pakan dan kandungan protein.

  • Mengurangi Limbah:

Kita bisa mengolah jerami yang sering dianggap sebagai limbah menjadi pakan berkualitas.

  • Ramah Lingkungan:

Proses pembuatan silase tidak menghasilkan limbah berbahaya dan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Cara Pemberian Silase ke Hewan Ternak

  • Hari 1 dan 2 campur pakan biasa dengan 25% silase.
  • Mulai hari ketiga dan keempat, berikan pakan biasa pada pagi dan siang hari, sedangkan pada sore hari berikan silase.
  • Pada hari keempat dan kelima, kurangi porsi pakan biasa pada pagi hari dan berikan silase sebanyak 50%.
  • Kita harapkan ternak sudah terbiasa dengan silase pada hari keenam atau ketujuh.

Silase jerami padi merupakan proses pengawetan jerami padi melalui fermentasi anaerob dengan penambahan asam organik sebagai pengawet alami.

Kita akan mendapatkan pakan ternak dengan bau asam seperti tape dan tekstur lembut yang cocok untuk pakan seperti hasil dari cara membuat silase pakan sapi dan kambing.

Kita bisa mengawetkan jerami padi lebih lama dengan cara fermentasi. Caranya adalah dengan mencampurkan jerami padi dengan probiotik dan urea, lalu membiarkannya selama 21 hari.

Setelah fermentasi selesai, kita bisa mengeringkan jerami padi sebentar di bawah sinar matahari.

Kesimpulan

Pembuatan silase jerami padi adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pakan ternak.

Selain itu, peternak bisa melakukan proses ini dengan mudah karena caranya sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang rumit.

Dengan menambahkan EM4, kita bisa meningkatkan nilai nutrisi jerami sehingga ternak mendapatkan makanan yang lebih bergizi.

Tidak hanya itu, fermentasi juga membantu mengawetkan pakan sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Akibatnya, peternak dapat memastikan ketersediaan pakan berkualitas tinggi untuk ternaknya sepanjang tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *